Jumat, 27 Juni 2008

Psikosomatik, Apa sebenarnya?

Tahun 2001 American Psychosomatic Association meresmikan dan mensahkan Psychosomatic Medicine sebagai subspesialisasi ketujuh dari Psikiatri. Psychosomatic Medicine awalnya dikenal dengan sebutan Consultation Liaison Psychiatry, suatu keilmuan Psikiatri yang bekerjasama dengan ahli spesialisasi lain dalam menangani pasien-pasien gangguan medis umum yang mengalami gangguan kesehatan jiwa yang dapat mempengaruhi perbaikan penyakitnya dan kualitas hidupnya.Tahun 2003 American Board of Medical Specialties akhirnya menyetujui Psychosomatic Medicine sebagai subspesialisasi dengan menerapkan segala kurikulum, pelatihan, program jangka panjang dan lain-lain yang menunjang pendidikan berkelanjutan dari bidang yang baru ini.Tidak lama kemudian APA Publisher menerbitkan Textbook of Psychosomatic Medicine dan berbagai buku penunjang lain termasuk synopsis dan student guide-nya. Hal ini kemudian diikuti oleh Prof Michael Blumenfield,MD tokoh Consultation Liaison Psychiatry yang merangkum semua pengetahuan Psikosomatik ke dalam buku Psychosomatic Medicine terbitan Lippincott William and Wilkins tahun 2006. Semakin jelaslah sebagai subspesialisasi termuda di bidang Psikiatri jalan yang akan ditempuh oleh Psikosomatik.Sebelum mencapai semua itu sebenarnya sejak tahun 1939 The American Psychosomatic Society telah menerapkan konsep Psikosomatik dan menerbitkan jurnalnya yang disebut Psychosomatic Medicine. Hanya saja saat itu karena konsep kelimuan kedokteran belum berkembang seperti sekarang maka agak sulit mendapatkan persetujuan tentang keminatan baru ini.Banyak pertentangan sebelum Psikosomatik menjadi sub spesialisasi, dalam komunikasi lewat email dengan teman-teman seminat di APM dan APS, hal ini dikarenakan Psikosomatik oleh beberapa Psikiater dianggap hanyalah membuat bias peran psikiater dalam Consultation Liaison Psychiatry,sub spesialisasi cikal bakal Psychosomatic. Konsep Psikosomatik sebenarnya merupakan konsep yang menekankan bahwa pikiran dan tubuh adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Perkembangan ilmu kedokteran saat ini mampu menjawab hal tersebut dengan penelitian yang sangat pesat.Stres sebagai salah satu produk pikiran dapat mempengaruhi tubuh melalaui berbagai mekanisme sistem tubuh, ada yang melalu i sistem imun, sistem endokrin serta sistem-sistem lainnya. Pendekatan Biopsikososial dari semua penyakit sebenarnya juga adalah pendekatan Psikosomatik. Misalnya anda menderita Flu berat, maka bukan hanya fisik anda yang terpengaruh, tapi juga secara psikologis dan sosial Flu itu juga mempengaruhi anda.Dahulu dan pada umumnya masyarakat awam menilai Psikosomatik sebagai penyakit yang dibuat-buat oleh penderitanya. Pendapat ini salah karena sekarang ilmu kedokteran dapat menjelaskan bagaiaman mekanisme penderita psikosomatik yang dalam pemeriksaan tidak terdapat kelainan apapun namun mengeluh sakit yang tidak terkira. Selain itu juga Psikosomatik bekerja pada pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan dari segi psikologis agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Anda tidak akan menyangka bahwa stress yang akut maupun kronis dapat mempengaruhi sistem tubuh sampai ke tingkat molekuler. Semoga penjelasan sekilas ini dapat membantu anda memahami lebih jauh tentang apa itu Psikosomatik

Dr. Andri, Konsultan Psikosomatik

Jumat, 06 Juni 2008

Mengapa Takut Pergi Ke Psikiater?

Banyak orang menganggap bahwa konsultasi ataupun berobat ke psikiater atau dokter ahli kesehatan jiwa hanya perlu bagi orang-orang yang mempunyai penyakit jiwa berat atau bahasa awamnya sudah GILA. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan masyrakat tapi bahkan di kalangan sejawat dokter sendiri.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa kesehatan jiwa bukan sesempit demikian. Maka cukup melegakan ketika ada seorang ibu pasien yang mengatakan "Mengapa semua tetangga dia bingung saat dia mengajak anaknya datang ke psikiater untuk berkonsultasi masalah sekolah", dikira tetangganya, anaknya telah sakit dan mengalami gangguan jiwa berat.
Padahal menurut si Ibu yang sebelumnya lama tinggal di Surabaya dan Semarang, di daerah tersebut Psikiater banyak berperan dalam konsultasi rumah tangga, sekolah, keluarga dan hal-hal lain. Tidak beda seperti meminta penjelasan dari seorang Pengacara tentang kasus hukum.
Maka jangan takut untuk berkonsultasi ke Psikiater bila memang diperlukan